Ceritanya Curhat

“ Mungkin kamu yang menginginkan aku pergi. Oke aku akan pergi. Jaga dirimu baik-baik. Terimakasih atas semuanya. Selamat tinggal”.

Waktu pertama baca pesan terakhirmu, aku gak terlalu menanggapinya. Tapi semakin lama-kelamaan pesan itu selalu teringat dalam pikiranku. Karenamu aku jadi tahu rasanya memiliki dan kehilangan. Aku ingat sekali waktu pertama kali kita kenal. Temanku emang jahil, dia suka sekali mengasih pin bbm ku dengan teman-temannnya. Tapi gakpapa, berkat dia, kita jadi kenal, walaupun akhirnya kedekatan kita terbatasi. Setelah akrab di bbm, kau mengajakku ketemuan di rumah. Malam itu kau datang menghampiriku di rumah dan mengajakku pergi untuk sekedar ngobrol dan makan malam. Saat-saat setelah kejadian itu, hampir setiap hari kita bbm’an sampai larut malam dan sampai aku yang tidur duluan. Hampir setiap hari juga kita pergi untuk sekedar makan di luar. Kau sosok yang terbaik yang pernah aku miliki, karena kau sangat berbeda dengan laki-laki di masa laluku. Kau sangat sopan dan menghargaiku sebagai wanita. Gak seperti biasanya, saat bersamamu aku merasakan nyaman yang sangat luar biasa.
Beberapa minggu setelah itu, kau mengungkapkan perasaanmu. Dan kau tau perasaanku saat itu? SENANG LOO SENANG! Tapi hanya beberapa menit aku merasakan kesenangan, aku mulai ragu dengan diriku, aku takut nantinya akan mengecewakanmu, dan aku benar. Aku punya sifat buruk, yang menurutku sifat ini yang paling paling buruk pada diriku. “BOSAN”, entah kapan sifat bosan ini bisa hilang. Aku ingin sekali seperti teman-temanku yang lainnya menjalin hubungan sampai bertahun-tahun lamanya. 

Capturan yang dikirimnya setelah pulang makan malam

Ketika kita masih bersama, kau mampu membuatku selalu berbunga-bunga. Kau selalu mengeluarkan canda yang membuatku tertawa. Jarang sekali kau membuatku kecewa. Kau juga gak pernah meminta ini itu. Tapi, aku nya aja yang terlalu bodoh menyia-nyiakan sosok terbaik sepertimu. Walaupun kita cuma berbeda 2 tahun, tapi kau mampu menyeimbangkan sifatku yang kekanak-kanankan dengan sifatmu yang menurutku dewasa. Selalu saja ada kalimat romantis yang kau keluarkan untukku. Dan yang paling aku suka saat kau memarahiku ketika aku salah, aku merasa perhatianmu terhadapku sangat lebih di saat kau marah. Tapi semua itu berakhir menjadi kenangan. 

Maafkan aku karena aku sudah menciptakan kecewa bagimu, aku menyesal karena waktu itu aku punya pemikiran dangkal, sehingga hubungan kita gak bisa dipertahankan. Maafkan aku, kau tetap akan selalu menjadi yang terbaik di masa laluku :’)