Ku dapati sosok yang sangat ku rindukan selama ini. Ketika
ku menyapanya, dia pun membalas dengan senyuman yang membuat jantung ini
berdebar tak karuan. Kita pun beranjak pergi dari tempat itu dan mulai mencari
tempat yang teduh untuk mencurahkan cerita kita setelah tak berjumpa
selama 4 tahun lamanya, di karenakan dia
melanjutkan kuliah di sebuah negara yang berbeda. Namun, di sela-sela ceritanya, 1 hal yang
membuatku menjadi tak bersemangat. Ternyata dia sudah memiliki kekasih yang di
tinggalnya beberapa hari untuk menemuiku di kota ini. Saat itu ingin sekali aku
meneteskan sebulir air mata, aku menahannya agar tak keluar. Namun sial, air
mata ini tak dapat tertahankan, dan bodohnya kenapa dia menyeka air mata ini
dengan jarinya? Aku tak dapat berkata apa-apa saat itu, yang aku lakukan hanya
menangis pilu sambil menatap kedua mata yang merasa bersalah di hadapanku.
Gimana bisa aku tak menangis? Sedangkan dulu, dia pernah berjanji untuk
bersamaku di kemudian hari nanti. Selama ini aku menunggu kehadirannya, selama
ini aku menutup hati untuk orang lain hanya untuk dengannya, selama ini aku
berusaha menentang rindu yang hadir di sela-sela malamku. Tapi kini semua hanya
angan-anganku saja. Kesetiaanku menunggu selama ini seperti dicampakkan ke
dasar lautan yang dalam, sangat dalam. Dan kini aku hanya bisa menangis dan
menanti kapan aku mampu untuk melupakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar